tav

22 June 2013

Syarat dan Rukun Penyerahan Diri

Persyaratan atau syarat adalah sesuatu hal yang wajib dipenuhi sebelum melakukan sesuatu pekerjaan. Syarat dapat berbentuk fisik maupun non fisik. Bilamana persyaratan tidak terpenuhi bisa jadi dapat digantikan dengan yang lain. Namun dalam pembahasan perihal ilmu yang bersipat abstrak, syarat lebih kepada sesuatu yang wajib, jadi tak bisa digantikan.

Segala sesuatu baik lahiriah maupun bathiniah akan menjadi sempurna adanya apabila cukup persyaratan dan aturan atau rukun yang telah ditetapkan.


Sebagaimana pekerjaan atau ibadah-ibadah lain seperti syahadat, sholat, puasa. zakat, haji, pernikahan, jual beli, jadi pemimpin, belajar disekolah, berbelanja dipasar, bekerja dikantor atau apapun namanya aktifitas kita maka kesemuanya membutuhkan syarat dan ketentuan yang berlaku. Demikian juga hal-nya dengan bai’at, ada syarat bai’at dan ada rukun bai’at.

Persyaratan penyerahan diri didalam agama Allah dan Rasul sebagaimana yang diterangkan oleh Alquran dan As Sunnah adalah :

ISLAM
Islam merupakan syarat wajib bagi seseorang yang akan melakukan proses penyerahan diri. Hal ini dikarenakan bila bukan Islam maka tidaklah seseorang itu berhak menuntut Ilmu Allah dan Rasul-Nya. Allah dan Rasul-Nya mewajibkan mengikuti segala apapun yang digariskan Al quran dan As Sunnah yang merupakan kunci kebahagiaan dunia dan akherat didalam agama yang telah Dia ridhoi. Bilamana tidak mengikuti aturan-aturan atau norma-norma yang telah diridhoi-Nya maka tidaklah mendapat keselamatan. Inilah keyakinan yang paling utama yang wajib diimani oleh setiap muslim

Allah sendiri telahpun memutuskan dengan keputusan yang amat benar. Keputusan yang dibarengi dengan keridhoanNya. Didalam Alqur’an, hal tersebut amat jelas perihal agama mana yang diridhoi-Nya, tidak lain hanyalah Islam.

sesungguhnya agama yang diridhoi disisi Allah hanyalah agama Islam (QS. Ali Imran : 19 )

Lebih lanjut Allah Yang Maha Suci menerangkan didalam Alquran bahwasanya tidak ada jalan keselamatan didalam hidup dan kehidupan dunia dan akherat selain jalan keselamatan yang digariskan didalam Islam . Selain itu mereka hanya akan mendapat keselamatan semu semata dan pada akhirnya akan predikat orang-orang yang rugi.

barangsiapa yang berusaha menganut agama selain agama Islam, tidaklah akan diterima daripadanya, dan kelak diakherat dia termasuk orang-orang yang rugi( QS. Ali Iman : 85 )

.....pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmatKu dan telah AKu ridhoi Islam sebagai agamaMu. (QS. Al Maidah : 3)


AKIL BALIQH (BERAKAL DAN DEWASA)
Persyaratan kedua didalam proses pelaksanaan bai’at adalah bahwa seseorang tersebut haruslah dewasa dan berakal. Tidaklah diwajibkan bagi seseorang untuk melaksanakan perintah agama bilamana belum dewasa ataupun dalam keadaan tidak berakal.

... katakanlah : adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui ? sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran ( QS Az Zumar : 9 )

Jelaslah bahwasanya yang wajib belajar dan wajib beragama adalah orang-orang yang mempunyai akal. Hanya mereka yang berakallah yang nantinya diminta pertanggungjawaban terhadap amanah yang diamanahkan kepadanya. Jadi orang yang tidak berakal tidaklah beragama, maka syarat yang pertama otomatis tidak terpenuhi bagi yang tidak beragama.

Andai syarat berakal bagi yang ingin berbai’at dan beragama diabaikan, maka hewan dan tumbuhanpun wajiblah beragama dan menuntut ilmu. Kalau sudah demikian adanya maka hukum membunuh bagi manusia terhadap hewan dan binatangpun wajiblah diqisas. Allahu Akbar.


TIDAK DALAM KEADAAN TERPAKSA
Didalam agama Islam sesuatu pelaksanaan kegiatan keagamaan maupun social kemasyarakatan apapun namanya dalam konteks beribadah haruslah didasari oleh keinginan yang berasal dari dalam jiwa dan bukan sekedar melaksanakan ibadah hanya untuk pamer atau riya’. Bilamana ibadah yang kita laksanakan hanya sebatas untuk kepentingan pamer atau riya; maka jaminannya jelas akan sia-sia dihadapan Allah dan Rasulullah. Jika berasal dari jiwa tentunya atas kemauan sendiri yang berangkat dari rasa diri untuk melakukan segala hal yang berkaitan dengan misi dan tugas di dunia ini. Hal ini sebagaimana yang diberitakan di dalam alquran tentang misi terlahirnya kita ke dunia ini.

Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu.

Oleh karena itulah kejelasan akan peribadatan yang dilakukan oleh seseorang tergantung dari dalam pribadi sendiri atas pengetahuan yang sampai kepadanya. Lebih tegas alquran mengemukakan didalam Islam tidaklah ada unsur paksaan dalam melaksanakan sesuatu ibadah.

Tidak ada paksaan dalam Islam, sesungguhnya telah jelas mana jalan yang benar dan mana yang salah... ( QS Al Baqarah : 256 )

Itulah persyaratan yang harus dicukupkan oleh seseorang yang akan melakukan proses penyerahan diri (bai’at) untuk menuntut ilmu Allah dan Rasul-Nya.

Sedangkan rukun dari pelaksanaan bai’at itu adalah aturan yang menyempurnakan pelaksanaan dari awal pelaksanaan hingga akhir perjalanan. Aturan-aturan tersebut wajiblah dipelihara oleh seseorang yang melakukan bai’at agar tidak terkeluar dari maksud dan makna bai’at itu. Rukun bai’at tersebut senantiasa wajib disandang oleh seseorang sebagai bagian hidup dan kehidupannya baik lahir maupun bathin.

Rukun-rukun pelaksanaan bai’at diantaranya yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan tidak terpisahkan adalah :

• Cinta
• Ikhlas
• Taat,
• Sopan (adab),
• Rindu
• Ridha

Rukun-rukun bai’at tersebut wajiblah senantiasa dijadikan falsafah dan pedoman didalam hidup dan kehidupan seseorang yang telah melakukan bai’at. Bilamana salah satu dari rukun-rukun tersebut hilang atau dilanggar maka pastilah kesempurnaan dimaksud ternoda dan tidaklah sempurna adanya. Lebih jauh lagi bilamana mendurhaka terhadap bai’at itu maka ilmu yang telah dituntut dan didapat selama ini akan dicabut dari diri dan tenggelam di dalam lautan kenistaan dan kebinasaan. Na’uzubillah.


Pergi ke sawah menanam padi
Singgah disungai menangkap ikan
Hidup hendaklah bersendikan budi
Sifat sombong jangan amalkan

Bunga melati bunga di darat
Bunga seroja di tepi kali
Hina besi kerana karat
Hina manusia tidak berbudi

Anak merak Kampung Cina
Singgah berhenti kepala titi
Emas perak kebesaran dunia
Budi bahasa tak dapat dicari

Dari Daik pulang ke Daik
Sehari-hari berkebun pisang
Budi baik dibalas baik
Dalam hati dikenang orang

Kapal belayar dari Arakan
Ambil gaji jadi jemudi
Mati ikan kerana umpan
Mati saya kerana budi

Share This


Like This

No comments :

Post a Comment

Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan