tav

31 December 2011

TAHOEN BAROE, APA DAN BAGAIMANA


Oleh : Fre Boekan Free

Tahun baru,... berarti ada tahun yang lama.  Secara implisif adanya perubahan. Ya,.. perubahan.

Perubahan itu akan selalu terjadi dalam hidup kita, baik itu di sengaja ataupun mengalir seperti air. Karena sang waktu tidak pernah mau menunggu, dia akan selalu berjalan berdasar kehendaknya dan kita sebagai manusialah yang harus “program” sedemikian rupa agar menjadi pribadi yang lebih baik. Karena saya pernah membaca dalam sebuah Hadist Rosulullah:

Bahwa jika hari ini kita lebih baik dari kemaren kita termasuk orang yang beruntung, akan tetapi jika hari ini kita sama dengan kemaren kita termasuk orang yang merugi. Dan lebih gawatnya lagi kalau hari ini lebih jelek dari kemaren kita termasuk orang yang di laknat Allah.

Alhamdulillah, dengan Ridho dan kasih sayangNya, saat ini kita sudah memasuki tahun 1432 H. Itu menandakan bahwa, Allah masih memberi kesempatan kepada kita untuk mempercayakan amanahNya kepada kita sebagai khalifah-Nya di muka bumi ini. Nikmat dan rahmat yang sangat besar ini hendaknya kita syukuri dengan melakukan refleksi, koreksi serta introspeksi diri atas segala yang telah kita kerjakan pada tahun yang lalu. Apakah sudah sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dari prinsip keberadaan kita, apakah nilai-nilai kebaikan yang kita lakukan lebih banyak dari catatan kejahatan kita? Ataukah justru sebaliknya, nilai-nilai kejahatan kita jauh melebihi catatan kebaikan yang kita kerjakan?

Pertanyaan inilah yang seharusnya muncul di benak kita begitu kita memasuki tahun baru. Memulai langkah baru di tahun baru ini dengan muhasabah, perhitungan atas segala kebaikan dan keburukan kita di masa lalu, insya Allah akan menjadikan kita manusia-manusia yang arif, yang sadar akan eksistensi kita sebagai makhluk Allah di muka bumi ini. Tahun baru merupakan starting point, titik tolak bagi peningkatan kualitas individu maupun masyarakat, sebuah momentum untuk meningkatkan amal shaleh kita, sehingga kehidupan kita akan jauh lebih bermakna, baik bagi diri kita sendiri,maupun bagi orang lain di sekitar kita.

Pada umumnya, kita sering melupakan berbagai macam nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Kita terlena dan terbuai oleh nafsu. Kita sering mengabaikan rasa syukur kepada Dzat yang telah memberi nikmat, yakni Allah Swt. Padahal, kalau kita sadari, berbagai nikmat Allah itu bisa saja hilang dalam sekejap meninggalkan kehidupan kita. Kematian bisa saja datang menjemput di saat kita sedang menikmati puncak kesuksesan. Tubuh kita yang segar bugar bisa mendadak sakit. Wajah kita yang tampan bisa mendadak rusak karena kecelakaan, misalnya, dan masih banyak lagi kemungkinan terburuk yang tidak pernah kita sangka sebelumnya.

Maka tepatlah jika Rasulullah Saw berpesan kepada kita untuk mengingat lima hal, sebelum datang lima yang lainnya. Rasulullah Saw bersabda: “Ingatlah lima perkara, sebelum datang lima perkara. Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan sempatmu sebelum sempitmu.”

Dari keterangan hadis di atas, jelaslah bahwa Rasulullah saw sangat menekankan pentingnya manajemen waktu. Satu desah nafas kita saat menjalani waktu demi waktu, merupakan langkah menuju kubur. Alangkah ruginya kita di saat menjalani sesuatu yang berharga kemudian kita sia-siakan. Orang yang bodoh adalah jika diberikan modal, maka modalnya dihamburkan dengan sia-sia. Begitu juga kita, jika sudah diberi modal waktu, Apakah sudah kita alokasikan waktuuntuk sesuatu yang baik, ataukah kita hambur-hamburkan?andai kita menghambur-hamburkan waktu, maka demi masa kita termasuk orang-orang yang merugi dan tergolonglah kita ke dalam golongan orang- orang yang bodoh.

Tahun baru adalah lembaran baru kehidupan kita. Seperti halnya lembaran kertas yang masih bersih. Terserah kepada kita, apakah kita akan mengisinya dengan catatan hitam ataukah mengukirnya dengan tinta emas, semua tergantung pada diri kita sendiri. Rasulullah menegaskan,”Sebaik-baik manusia adalah orang yang diberi umur panjang dan baik amalnya, dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang diberi umur panjang dan jelek amalanya.” (HR. Ahmad)

Untuk itu, marilah pada kesempatan tahun baru ini kita langkahkan kaki kita untuk menapaki kehidupan baru yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan. Sebisa mungkin kita hindari segala bentuk kejahatan yang justru akan menyengsarakan diri kita sendiri maupun orang lain. Semoga tahun baru ini membawa kita pada kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.


SELAMAT TAHUN BARU 1432 H, SEMOGA KITA SENANTIASA DIBERIKAN KEBERKAHAN UNTUK DAPAT MELAHIRKAN SESUATU YANG BAIK DAN BENAR. SEMOGA.

Share This


Like This

No comments :

Post a Comment

Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan