Semua kita tahu bahwasanya manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainnya. Dimana kesempurnaannya?
Salah satu makhluk ciptaan Allah Yang Maha Pencipta adalah Syaitan atau setan. Setan diciptakan dari api ( yang tak pernah dingin ) selalu semangat.
Setan adalah makhluk yang pintar plus cerdik. Karena merasa memiliki kelebihan akan ilmu itulah yang menyebabkan setan enggan sujud kepada Nabi Adam Alaihisalam, Inilah asal muasal setan di blacklist oleh Allah dan termasuk kepada makhluk yang durhaka dan bagian dari golongan orang-orang yang kafir. (QS. Al Baqoroh : 34)
Sebagaimana manusia diamanahkan Allah tugas dan tanggungjawab sebagai khalifah dimuka bumi ini, demikian juga hal-nya dengan setan “diijinkan” untuk menggoda manusia sampai masa tangguh yang telah ditentukan.
Iblis berkata, “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya” (Q.S. al-Hijr [15]: 39)
Dimana kelebihan setan sehingga merasa tidak pantas untuk bersujud kepada Adam AS ? Diantara kelebihan-kelebihan setan dibandingkan manusia adalah :
- Pantang menyerah ; Setan tidak akan pernah menyerah selama keinginannya untuk menggoda manusia belum tercapai. Sedangkan manusia banyak yang mudah menyerah dan malah sering mengeluh. Karena pantang menyerah itulah banyak dari kita golongan manusia terperangkap dengan kelicikan setan.
- Kreatif ; Tidak berhasil jalan yang satu, mereka akan berusaha dengan jalan yang lain hingga beribu-ribu jalan dan cara ditempuh setan untuk mencapai tujuan. Terkadang cara dan jalan setan berupa sesuatu yang nampaknya baik dan benar, indah dan mengindahkan, tak lain hanya menggoda dengan sesuatu yang semu. Intinya apapun caranya setan akan lakukan, apapun dan bagaimanapun untuk menggoda manusia agar tujuannya tercapai, selalu kreatif dan penuh ide. Sedangkan manusia ingin enaknya saja, banyak yang malas.
- Konsisten ; Setan dari mulai diciptakan tetap konsisten pada pekerjaannya, tak pernah mengeluh dan berputus asa. Dari dulu sampai detik ini saat anda membaca posting blog ini tetap pada tujuannya menggoda. Tidak surut oleh kebaikan dan tidak mundur oleh kejahatan. Yang cantk tetap digoda, yang jelekpun tak luput. Yang kaya, yang miskin, yang gemuk, yang kurus, yang alim, yang ingar, yang sholeh, yang tua, yang muda, semuanya diniatkan sama yakni tergoda dan menjadi ingkar dengan kebaikan.
Bagaimana dengan manusia?
Manusia kebanyak jika susah ingat akan Tuhan, jika senang, kebanyakan lalai. Jika sakit senantiasa berzikir namun pabila sehat selalunya lalai. gemar untuk selalu tidak konsisten dan cendrung selalu mengeluh. Syukur jika mengalami kesusanan. ingkar jika mendapatkan kesenangan. Ini tabiat manusia. - Solider ; Sesama setan tidak pernah saling menyakiti, bahkan selalu bekerjasama untuk menggoda manusia. Mereka bisa kompak dalam menjalankan tugas. Yang satu menggoda, yang satunya lagi menyesatkan. Sedangkan manusia, fasih dengan akronim EGP. “emang gue pikirin”.
- Jenius ; Setan itu makhluk yang paling pintar. Saking pintarnya hingga tidak mengakui Tuhan. Hal ini serupa dengan Yahudi sebagaimana pintar namun ingkar. otaknya hanya bekerja untuk sesuatu yang mudhorat dan dalam mencari cara agar manusia tergoda. Masih sesuai dengan tupoksi.
Sedangkan manusia banyak yang tidak kreatif, malas bahkan banyak yang jadi peniru dan copy paste. - Tanpa Pamrih ; Setan itu bekerja 24 Jam tanpa mengharapkan imbalan apapun. Waktu kerjanya selama masa tangguh yakni hingga kiamat yang diberikan Allah kepadanya. Sedangkan manusia, apapun harus dibayar, harus dipuji, harus disanjung, jika dicaci dan dihinakan menjadi malas dan tak bersemangat.
- Suka berteman dan kompak ; Setan adalah mahluk sosial yang baik, selalu ingin berteman, berteman agar banyak temannya di neraka kelak. Tak pernah berpikir mencari musuh. Kamus hidupnya adalah jadikan musuh sebagai teman. Mantapkan!
Sedangkan manusia banyak yang lebih memilih mementingkan diri-sendiri dan egois. Manusia dalam mengerjakan sesuatu cenderung ingin menonjolkan kemampuannya sendiri dibanding bekerja sama dengan orang lain. Elo jual gue beli.
Iman-lah yang membedakan setan dengan manusia. Iman mengarh kepada hal-hal yang baik dan membaikan, yang selamat dan menyelamatkan. Namun paling tidak kelebihan setan dapat dijadikan iktibar dan diambil pelajaran menuju sesuatu yang baik. Berpikir kepada kemaslahatan (surgawi) bukan berpikir kepada kemudhoratan (nerakawi)
Semoga kita dapat mengambil iktibar dari semua yang di ciptakan Allah Yang Maha Mengetahui dan terhindar dari tipu daya setan.
Fa'tabiru ya ulil albab
Share This
Like This
No comments :
Post a Comment
Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan