Jalan

Banyak jalan menuju Roma. Demikian istilah orang tua kita dulu-dulu yang hingga saat ini istilah tersebut kian lestari untuk memotivasi seseorang AGAR TIDAK BERPUTUS ASA.
Kalau akoe lebih kepada “Banyak Jalan Menuju Bangkok”. Atau mungkin anda mempunyai istilah lain misalnya “banyak Jalan Menuju India” atau apapun namanya, namun substansinya tetap sama dan tidak berbeda, karena substansi merupakan inti dari istilah atau inti dari redaksi atau inti dari kalimat dan atau-atau lainnya. Suka-suka anda sajalah.


“Banyak Jalan menuju Bangkok”. Harapan jalan yang lurus yang tidak melenceng atau bengkok dari kaidah-kaidah yang bersipat substansi, boekan pada kalimat, bentuk dan rupanya. Perbedaan istilah apapun namanya sesungguhnya menggambarkan bagaimana kayanya kita akan persepsi, pendapat, karena inilah bukti kebesaran Tuhan Yang Maha Pencipta. Bukan untuk diperdebatkan namun lebih kepada bagaimana menyikapi akan perbedaan tersebut menjadi sesuatu yang kuat dan menguatkan.


Kita boleh, bahkan diperbolehkan berbeda dalam PIKIR dan POLAnya, namun tidak dalam ETIKAnya. Sampaikanlah apapun pendapat anda walau SALAH dimata orang lain namun tetap disampaikan dengan cara YANG BAIK.

SeTIDAKPANDAI apapun kita bila disandingkan dengan adab, adat dan etika yang baik tentulah tidak meMURKAkan orang yang mendengarkannya bahkan mungkin sebaliknya. Dan sebaliknya, seTIDAKBODOH apapun kita jika ditunjukan dan disampaikan dengan SEMBRONO dan SOEKA-SOEKA tanpa etika, pasti melahirkan keTIDAKSENANGAN orang lain yang mendengar dan melihatnya, mustahil sebaliknya. Itulah sesungguhnya JALAN MENUJU ke Bangkok. Boekan pada SAMPAI atau TIDAK SAMPAI namun lebih kepada BAGAIMANA kita sampai.

Hari ini aku banyak mendengar dan menyaksikan JALAN MENUJU yang digambarkan dengan keANGKUHan, disampaikan dengan keWENANGAan, hingga mengabaikan kekuatan akan perbedaan.

Seonggok TUGU akan menjadi KOKOH akibat bersinerginya antara semen, batu, pasir, air dan besi.
Jika hanya besi.......(bentar pasti hilang dipotong buat besi bekas).
Jika hanya pasir..... (bentar pasti hilang dihembus angin).
Jika hanya semen.... (bentar pasti hilang dicuri mang Ling).
Jika hanya air...... (bentar pasti habis ditumpahi ama elue)
Jika hanya batu..... (bentar pasti hilang diserakin bocah elue)
Jika menjadi satu TUGU yang indah...... (bentar pasti banyak orang yang datang termasuk elue buat photo-photo.... ya kan?)

Satu analogi bagaimana kekuatan BESAR yang terbangun dari berbagai perbedaan yang sangat mendasar.

Share This

Like This