tav

28 May 2013

Takoet dan Khawatire


Rasa takut dan khawatir dilahirkan dari imajinasi pikiran yang dipengaruhi oleh kondisi keduniawian. Rasa itu bersumber dari keserakahan (tamakisme), ketidakpahaman (butaisme) dan kebohongan (dustaisme). Sebenarnya, hidup ini seperti gambaran film yang bergerak, segalanya secara terus-menerus bergerak dan berubah. Tidak ada apa pun di dunia yang permanen atau tetap diam. Mereka yang masih muda dan kuat mempunyai ketakutan akan kematian pada usia muda. Mereka yang telah lanjut usia menderita khawatir tentang hidup terlalu lama. Berada di antara dua keadaan tersebut sangatlah tersiksa.

Pengharapan tentang segala sesuatu yang menyenangkan tampaknya berlalu terlalu cepat. Pemikiran tentang keadaan yang tidak menyenangkan menciptakan kecemasan yang tampaknya enggan beranjak. Perasaan tersebut seperti wajar adanya. Keadaan timbul tenggelam dalam hidup semacam itu mempermainkan manusia seperti boneka yang dimainkan oleh tali. Tetapi pikiran adalah penguasa yang hebat terhadap dirinya sendiri.

Pada siapa pun ketakutan itu
akan lahir, ia akan hadir pada orang yang bodoh, bukan pada orang yang bijaksana.” Ketakutan bukan lain daripada tahapan pikiran. Tahapan pikiran seseorang bergantung pada kontrol dan arahan; penggunaan pikiran yang negatif akan membuahkan ketakutan; penggunaan yang positif akan merealisasikan harapan dan tujuan-tujuan (ideals). Pilihan bergantung pada diri kita sendiri.

Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk menguasai pikirannya. Alam telah memberikan manusia satu kekuasaan penuh terhadap sesuatu yaitu pikiran. Segala sesuatu yang diciptakan manusia bermula dari bentuk pemikiran. Di sinilah kunci untuk membantu memahami prinsip dengan mana ketakutan dapat ditaklukkan

Seseorang yang tidak tahu bagaimana mencocokkan pikirannya dengan keadaan, maka orang tersebut dapat dikatakan seperti telah mati. Putarlah pikiran Anda ke dalam, dan cobalah untuk mencari kesenangan dalam diri Anda sendiri.

Hanya ketika pikiran dikontrol dengan benar dan terarah ia dapat berguna bagi pemiliknya dan bagi masyarakat di sekitarnya. Pikiran yang tidak teratur merupakan suatu kerugian baik bagi pemiliknya maupun bagi masyarakat sekitarnya. Semua kekacauan yang timbul di dunia ini adalah ciptaan dari manusia yang belum belajar untuk mengatur, menyeimbangkan dan menenangkan pikirannya.

Ketenangan bukanlah kelemahan. Tingkah laku yang tenang setiap waktu menunjukkan tingkat kebudayaan seseorang. Tidaklah begitu sulit untuk menjadi tenang ketika segala sesuatunya berada dalam keadaan yang menyenangkan, tetapi untuk berada tetap tenang ketika sesuatu dalam keadaan tidak menyenangkan, sangatlah sulit. Ini adalah suatu kondisi sulit yang patut untuk diperjuangkan, karena dengan berlatih untuk bertindak-tanduk tenang dan dalam kontrol, seseorang membangun kekuatan karakternya.

Langkah awal untuk membangun dan mengatur serta menyeimbangkan dan menenangkan pikiran agar bisa membentuk ketenangan tingkah laku, mulailah belajar bersama, karena kebersamaan berpengaruh besar menciptakan awal ketenangan. Carilah orang yang MAU dan INGIN bersama Anda dalam membentuk membangun ketenangan dalam mengusir rasa takut dan kekhawatiran dalam lakpnan kehidupan.

Semoga membantu


Tak ada sesuatu yang lestari jika kita tidak menyukai dan mencintainya




Share This


Like This

No comments :

Post a Comment

Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan