tav

13 January 2015

Banyak jalan menuju roma

Tulisan ini diangkat dengan sebab begitu banyak dan seringnya kita mendengar seseorang takut atau khawatir tidak berhasil dalam melakukan tugas yang diembannya.

Satu sisi menang ada benarnya karena mengukur kemampuan diri sendiri namun pada sisi lain besar salahnya karena menyerah sebelum berperang.

Mindset demikian menunjukan seseorang tak percaya akan kemampuan dirinya sendiri sehingga seringkali menolak dan menunjuk seseorang yang telah terbiasa melakukannya. Lempar batu sembunyi muka …….

Banyak jalan menuju Roma sebetulnya kalimat tersebut merujuk pada makna banyaknya cara untuk menggapai tujuan kita. Bukan kota Romanya tapi jalannya. Jalan disini bermakna cara dalam menggapai tujuan yakni Kota Roma.

“Susah” dan “Tidak tahu caranya” adalah dua alasan konyol untuk tidak berani memulai. Begitu Anda berpikir kalau itu adalah “Susah”, maka segala sesuatu akan benar-benar menjadi rumit. Dobrak dulu belenggu pikiran Anda!

Yakinkan diri anda "bisa" dan yakinkan bahwa Tuhan tidak akan merubah apabila anda tidak berani dan ingin merubahnya.

Banyak jalan menuju roma merupakan kias yang mengandung berbagai makna. Disini dapat dimaknai dengan beberapa makna, diantaranya :
  1. Perlu kesabaran, tekad dan motivasi yang kuat untuk meraih kesuksesan.
  2. Rintangan itu ada untuk dihadapi dan ditaklukkan! Bukan untuk dihindari dan lari darinya.
  3. Fokus, fokus dan fokus! Untuk memulai sesuatu, hindari keinginan untuk memulai SEMUA hal.
  4. What you think is what you get. Begitu berpikir susah, maka susah adanya.
  5. Tidak tahu? cari yang tahu. Tidak bisa? cari yang bisa. Tidak punya? cari yang punya.
  6. Mulai melangkah. Pecundang sejati adalah orang yang takut melangkah sebelum mencoba.
  7. Langkahkanlah kakimu ke arah mana tujuan yang akan dicapai. Yakinkan pasti bisa, karena Tuhan tidak akan membiarkan hambanya sendirian berjalan kepada kebaikan.
  8. Jika gagal yakinkan anda melakukan sesuatu “kebenaran” yang membaikan bagi orang lain untuk tidak mengikuti langkah anda. Karena tak ada keberhasilan tanpa kesusahan.
  9. Anda harus memiliki semangat lebih sehingga jika anda gagal 1000 kali anda harus bangkit karena anda memiliki tenaga untuk bangun 1001 kali.
  10. Syukuri apa yang terjadi karena syukur menjadi bagian proses perjalanan, kegagalan bukanlah akhir dari proses perjalanan.

Satu pelajaran tentang bagaimana "kias" banyak jalan menuju Roma sampai pada tujuan yang diharapkan. Kisah ini merupakan kisah yang memuat banyak makna, ambil makna baiknya dan biarkan makna yang menurut kita tidak baik untuk dilakukan.

Kisah Ketika Abu Nawas Berdoa Minta Jodoh =

Ada saja cara Abu Nawas berdoa agar dirinya mendapatkan jodoh dan menikah. Karena kecerdasan dan semangat dalam dirinya, akhirnya Abu Nawas mendapatkan istri yang cantik dan shalihah.
Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah manusia biasa. Kala masih bujangan, seperti pemuda lainnya, ia juga ingin segera mendapatkan jodoh lalu menikah dan memiliki sebuah keluarga.

Pada suatu ketika ia sangat tergila-gila pada seorang wanita. Wanita itu sungguh cantik, pintar serta termasuk wanita yang ahli ibadah. Abu Nawas berkeinginan untuk memperistri wanita salihah itu. Karena cintanya begitu membara, ia pun berdoa dengan khusyuk kepada Allah SWT.

“Ya Allah, jika memang gadis itu baik untuk saya, dekatkanlah kepadaku. Tetapi jika memang menurutmu ia tidak baik buatku, tolong Ya Allah, sekali lagi tolong pertimbangkan lagi ya Allah,” ucap doanya dengan menyebut nama gadis itu dan terkesan memaksa kehendak Allah.

Abu Nawas melakukan doa itu setiap selesai shalat lima waktu. Selama berbulan-bulan ia menunggu tanda-tanda dikabulkan doanya. Berjalan lebih 3 bulan, Abu Nawas merasa doanya tak dikabulkan Allah. Ia pun introspeksi diri.

“Mungkin Allah tak mengabulkan doaku karena aku kurang pasrah atas pilihan jodohku,” katanya dalam hati.

Kemudian Abu Nawas pun bermunajat lagi. Tapi kali ini ganti strategi, doa itu tidak diembel-embeli spesifik pakai nama si gadis, apalagi berani “maksa” kepada Allah seperti doa sebelumnya.

“Ya Allah berikanlah istri yang terbaik untukku,” begitu bunyi doanya.

Berbulan-bulan ia terus memohon kepada Allah, namun Allah tak juga mendekatkan Abu Nawas dengan gadis pujaannya. Bahkan Allah juga tidak mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang mau diperistri. Lama-lama ia mulai khawatir juga. Takut menjadi bujangan tua yang lapuk dimakan usia. Ia pun memutar otak lagi bagaimana caranya berdoa dan bisa cepat terkabul.
Abu Nawas memang cerdas. Tak kehabisan akal, ia pun merasa perlu sedikit “diplomatis” dengan Allah. Ia pun mengubah doanya.

“Ya Allah, kini aku tidak minta lagi untuk diriku. Aku hanya minta wanita sebagai menantu Ibuku yang sudah tua dan sangat aku cintai Ya Allah. Sekali lagi bukan untukku Ya Tuhan. Maka, berikanlah ia menantu,” begitu doa Abu Nawas.

Barangkali karena keikhlasan dan “keluguan” Abu Nawas tersebut, Allah pun menjawab doanya.
Akhirnya Allah menakdirkan wanita cantik dan salihah itu menjadi istri Abu Nawas. Abu Nawas bersyukur sekali bisa mempersunting gadis pujaannya. Keluarganya pun berjalan mawaddah warahmah.

"fa'tabiru ya ulil albab :







Share This


Like This

1 comment :

  1. heeeemmmmm, nyemangatin apa nyindir nih...wkwkwkw

    ReplyDelete

Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan