tav

06 April 2013

Fenomena Eyang Subur yang tak subur


Tak pelak lagi, hampir seluruh masyarakat Indonesia akhir-akhir ini terfokus pada kasus “Eyang” Subur dengan mantan muridnya Adi Bing Slamet. Kasus guru dan mantan guru semakin meruncing dengan keterlibatan sejumlah artis dari kedua belah kubu. Saling memberikan pernyataan yang menyudutkan lawan, saling menyebutkan nama Allah demi semuah kepercayaan, saling berargumen pembenaran untuk mendapatkan pengakuan. TAK ADA BEDANYA.



Kasus Adi bing slamet dengan Eyang subur kini terus meruncing dan makin menggeliat, bahkan beberapa artis ikut angkat bicara termasuk Tessy, Unang, Asti Ananta dan lainnya, bahkan bari-baru ini Mpok Atik dan Dorce juga memberikan sedikit komentarnya tentang tokoh kunci dibalik kasus ini yaitu Eyang subur.



Pemberitaan kasus inipun kian menjadi tak terbendung, beragam spekulasi dan pendapatpun muncul kepermukaan bak jamur yang banyak ditemui dimusim penghujan, karena informasi yang begitu bertubi-tubi dari media, baik elektronik maupun dunia maya, bahkan para blogger juga ramai membicarakannya pada blog pribadi mereka,bahkan di google sudah menjadi kata-kunci pencarian yang cukup populer didalam negeri.



Semua ramai membicarakan Eyang Subur yang ‘konon’ memiliki ilmu dan kesaktian diatas rata-rata, dengan mencuatnya kasus Eyang Subur dan Adi bing Slamet inipun seolah makin memantapkan para anggota dewan untuk studi mengenai Santet, paling tidak lawatan mereka ke Erova memiliki alasan yang kuat dan satu tambahan dukungan berkat kehadiran kasus eyang subur dan Adi bing slamet ini.



Lantas siapakah sosok Eyang Subur ini yang namanya begitu kuat untuk disebut-sebut sebagai pemicu munculnya kasus tersebut ?



Inilah satu contoh dunia yang telah menduniakan akhlak dan moral diri. Semua mengaku Islam namun tidak sedikitpun mengimplementasikan yang namanya Islam.



Islam jelas dan pasti dalam bersikap, baik kepada kelakuan yang benar maupun kelakuan yang dianggap tidak benar. Cara dan prilaku Islam tidak di koar-koarkan, juga tidak didiam-diamkan.



Islam melarang seseorang membuka aib orang lain apapun masalahnya.

Islam melarang menyebarkan pribadi seseorang dikhalayak umum, apapun pribadinya.

Islam melarang semua yang bersipat menghujah terlepas itu fitnah ataupun tidak.

Islam itu cara bukan lisan.



Fa’tabiru ya ulil absar

Share This


Like This

No comments :

Post a Comment

Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan