Tak pelak lagi,
hampir seluruh masyarakat Indonesia akhir-akhir ini terfokus pada kasus “Eyang”
Subur dengan mantan muridnya Adi Bing Slamet. Kasus guru dan mantan guru
semakin meruncing dengan keterlibatan sejumlah artis dari kedua belah kubu.
Saling memberikan pernyataan yang menyudutkan lawan, saling menyebutkan nama
Allah demi semuah kepercayaan, saling berargumen pembenaran untuk mendapatkan
pengakuan. TAK ADA BEDANYA.
Kasus Adi
bing slamet dengan Eyang subur kini terus meruncing dan makin menggeliat, bahkan beberapa artis ikut angkat
bicara termasuk Tessy, Unang, Asti
Ananta dan lainnya, bahkan bari-baru ini Mpok
Atik dan Dorce
juga memberikan sedikit komentarnya tentang tokoh kunci dibalik kasus ini yaitu Eyang
subur.
Pemberitaan
kasus inipun kian menjadi tak terbendung, beragam
spekulasi dan pendapatpun muncul kepermukaan
bak jamur yang banyak ditemui dimusim penghujan, karena informasi yang begitu
bertubi-tubi dari media, baik
elektronik maupun dunia maya, bahkan
para blogger juga ramai membicarakannya pada blog pribadi mereka,bahkan di
google sudah menjadi kata-kunci pencarian yang cukup populer didalam negeri.
Semua ramai
membicarakan Eyang Subur
yang ‘konon’ memiliki ilmu dan kesaktian diatas rata-rata, dengan mencuatnya kasus Eyang Subur
dan Adi bing Slamet inipun seolah makin memantapkan
para anggota dewan untuk studi mengenai Santet, paling
tidak lawatan mereka ke Erova memiliki alasan yang kuat dan satu tambahan
dukungan berkat kehadiran kasus eyang subur dan Adi bing slamet ini.
Lantas
siapakah sosok Eyang Subur ini yang namanya begitu kuat
untuk disebut-sebut sebagai pemicu munculnya kasus tersebut ?
Inilah satu
contoh dunia yang telah menduniakan akhlak dan moral diri. Semua mengaku Islam
namun tidak sedikitpun mengimplementasikan yang namanya Islam.
Islam jelas dan
pasti dalam bersikap, baik kepada kelakuan yang benar maupun kelakuan yang
dianggap tidak benar. Cara dan prilaku Islam tidak di koar-koarkan, juga tidak
didiam-diamkan.
Islam melarang
seseorang membuka aib orang lain apapun masalahnya.
Islam melarang
menyebarkan pribadi seseorang dikhalayak umum, apapun pribadinya.
Islam melarang
semua yang bersipat menghujah terlepas itu fitnah ataupun tidak.
Islam itu cara
bukan lisan.
Fa’tabiru ya
ulil absar
Share This
Like This
No comments :
Post a Comment
Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan