Tidak selamanya dalam hidup dan kehidupan ini kita menyukai sesuatu berbanding lurus dan terbaik untuk kita. Kita memang dibekali akal dan pikiran untuk menseleksi mana-mana yang baik dan mana-mana yang tidak baik untuk kita dapatkan. Namun akal dan pikiran yang kita miliki jauh dari apa yang kebaikan menurut Allah.
Dengan didasari keyakinan bahwa Kehendak Allah di atas pikir dan maunya Makhluk maka akan menjadi wajar jika yang terbaik menurut kita belumlah tentu terbaik menurut Allah. Namun sebaliknya, yang terbaik untuk kita menurut Allah PASTI juga terbaik untuk kita. Dalam segala hal, termasuk yang kita benci sekalipun. Berbaik sangka di bulan Ramadhan, bulan penuh rahmat ini tentunya akan menjadi sesuatu yang indah dan mengindahkan untuk diterapkan, apalagi berbaik sangka kepada Yang Maha Kuasa.
" Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". (QS. Al Baqarah:216)
Betapa sering kita membenci sesuatu, seperti tugas yang berat (sebagai contoh dalam ayat diatas adalah perang), kegagalan, kekurangan yang ada dalam diri kita, dan kehilangan. Namun kita tidak pernah tahu, bisa jadi apa yang kita benci itu justru baik menurut Allah SWT. Perang, adalah sesuatu hal yang sangat dibenci orang, tetapi mungkin saja hanya dengan jihad di jalan Allah kita bisa masuk syurga.
Saat kita mengejar sesuatu kemudian gagal, bisa saja justru kegagalan ini akan membawa kebaikan kepada kita. Sebagai contoh, misalnya Anda melamar ke suatu perusahaan, dan Anda gagal menjadi karyawan perusahaan tersebut, kita membencinya. Tetapi ternyata karyawan yang ada di dalam perusahaan itu tidak bisa bebas beribadah.
Ada juga orang yang merasa membenci dirinya karena dirinya tidak tampan atau tidak cantik. Padahal bisa jadi jika dia cantik, dia malah terjurumus ke dunia orang-orang yang suka pamer aurat yang dibenci oleh Allah SWT. Bisa saja karena tidak cantik justru menyelamatkan dirinya dari rasa sombong dan takabur.
Yang jelas, apa pun yang ada pada diri kita, berbaik sangkalah kepada Allah SWT, bahwa itu semua yang terbaik untuk kita. Sesuatu yang kita suka atau kita benci semuanya tidak lain nikmat sekaligus ujian. Terimalah apa yang ada pada diri kita. Jangan membenci apa yang terjadi pada diri kita, karena bisa jadi semua itu adalah yang terbaik untuk kita. Itu salah satu dari perwujudan dari yang namanya menESAkan perbuatan Alllah.
Jika kita sudah bisa menerimanya dengan lapang dada, hidup akan lebih bersemangat dalam mengejar prestasi, karena tidak ada lagi kata gagal di dalam kamus hidupnya. Hidup akan lebih tenang dengan segala kekurangan yang ada di dalam diri. Tidak ada kekhawatiran, begitu bebas, lepas, semuanya diserahkan kepada Allah untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya.
Faktabiru ya ulil abshar la'allakum turhamun
Dengan didasari keyakinan bahwa Kehendak Allah di atas pikir dan maunya Makhluk maka akan menjadi wajar jika yang terbaik menurut kita belumlah tentu terbaik menurut Allah. Namun sebaliknya, yang terbaik untuk kita menurut Allah PASTI juga terbaik untuk kita. Dalam segala hal, termasuk yang kita benci sekalipun. Berbaik sangka di bulan Ramadhan, bulan penuh rahmat ini tentunya akan menjadi sesuatu yang indah dan mengindahkan untuk diterapkan, apalagi berbaik sangka kepada Yang Maha Kuasa.
Betapa sering kita membenci sesuatu, seperti tugas yang berat (sebagai contoh dalam ayat diatas adalah perang), kegagalan, kekurangan yang ada dalam diri kita, dan kehilangan. Namun kita tidak pernah tahu, bisa jadi apa yang kita benci itu justru baik menurut Allah SWT. Perang, adalah sesuatu hal yang sangat dibenci orang, tetapi mungkin saja hanya dengan jihad di jalan Allah kita bisa masuk syurga.
Saat kita mengejar sesuatu kemudian gagal, bisa saja justru kegagalan ini akan membawa kebaikan kepada kita. Sebagai contoh, misalnya Anda melamar ke suatu perusahaan, dan Anda gagal menjadi karyawan perusahaan tersebut, kita membencinya. Tetapi ternyata karyawan yang ada di dalam perusahaan itu tidak bisa bebas beribadah.
Ada juga orang yang merasa membenci dirinya karena dirinya tidak tampan atau tidak cantik. Padahal bisa jadi jika dia cantik, dia malah terjurumus ke dunia orang-orang yang suka pamer aurat yang dibenci oleh Allah SWT. Bisa saja karena tidak cantik justru menyelamatkan dirinya dari rasa sombong dan takabur.
Yang jelas, apa pun yang ada pada diri kita, berbaik sangkalah kepada Allah SWT, bahwa itu semua yang terbaik untuk kita. Sesuatu yang kita suka atau kita benci semuanya tidak lain nikmat sekaligus ujian. Terimalah apa yang ada pada diri kita. Jangan membenci apa yang terjadi pada diri kita, karena bisa jadi semua itu adalah yang terbaik untuk kita. Itu salah satu dari perwujudan dari yang namanya menESAkan perbuatan Alllah.
Jika kita sudah bisa menerimanya dengan lapang dada, hidup akan lebih bersemangat dalam mengejar prestasi, karena tidak ada lagi kata gagal di dalam kamus hidupnya. Hidup akan lebih tenang dengan segala kekurangan yang ada di dalam diri. Tidak ada kekhawatiran, begitu bebas, lepas, semuanya diserahkan kepada Allah untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya.
Share This
Like This
No comments :
Post a Comment
Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan