tav

14 December 2014

Pemimpin dan Penguasa

Dua kata tersebut melekat pada posisi puncak dari susunan kekuasaan dalam berbagai perspektif.
Penguasa menurut bahasa berarti orang yg menguasai; orang yg berkuasa untuk menyelenggarakan sesuatu, memerintah, dsb. Sedangkan pemimpin berarti orang yg memimpin.

Penguasa dalam pelaksanaannya di peri kehidupan lebih berkonotasi absolut meski tidak selalu demikian, dan sebaliknya pemimpin lebih dianggap predikat yang baik walau juga tak selalunya benar.


Kedua kata tersebut sangat dipengaruhi kepada bagaimana tata cara pelaksanaannya. Penguasa maupun pemimpin hanyalah sebatas predikat namun bukan itu maksud yang diinginkan agar menjadi baik dengan predikat tersebut. Pemimpin dan penguasa adalah predikat yang melekat pada seseorang dalam rangka mengatur tata laksana kehidupan. Bisa jadi penguasan yang memimpin atau pemimpin yang menguasai.

Seorang pemimpin jika tidak mampu menguasai maka dapat berakibat tidak effektifnya predikat yang disandangnya. Dan penguasa yang tidak mampu memimpin akan mengakibatkan tata laksana kehidupan menjadi tidak teratur bahkan dapat berakibat anarki.

Lalu dimanakan predikat kedua kata itu ADA dan NYATA pada kahidupan ini ?

Itu satu pertanyaan yang susah-susah mudah untuk dijawab.

Sebelum kita menjawab dimana Bentuk Nyata Penguasa dan Pemimpin, ada baiknya kita bahas unsur-unsur melekat pada diri seseorang yang mejadi Penguasa dan Pemimpin.

NO PENGUASAPEMIMPIN
1.Hak untuk berkuasa Hak untuk memimpin
Karena ada kekuasaanlah maka seseorang dapat dikatakan penguasa. Unsur kekuasaan dapat dalam bentuk kekuasaan yang diatur dalam peraturan. Peraturan yang berlaku yang memberikan kekuasaan padanya sehingga ia berkuasa (berwenang) untuk mengambil putusan sesuai aturan perundangan yang memayunginya Pemimpin bisa jadi karena aturan yang mengamanatkan kepadanya sehingga dia berhak dan wajib untuk memimpin. Aturan yang diamanatkan kepadanya dapat dalam bentuk langsung maupun tidak langsung sehingga ada kesepakatan umum yang menyatakan bahwa ia memang diamanatkan untuk memimpin.
2.Ada yang dikuasai Ada yang dipimpin
Orang, kegiatan dan lingkup daerah yang menjadi unsur yang dikuasai. Hal ini juga dapat dalam bentuk aturan yang melimpahkan kekuasaan padanya; Sebagaimana unsUir yang dikuasai, unsur yang dipimpin juga sama yakni orang, kegiatan dan lingkup daerah yang dipimpin
3.Sebab Menguasai Sebab Memimpin
Unsur penyebab menguasai dapat dalam bentuk pelimpahan kuasa/wewenang yang diatur dalam peraturan dan/atau kemampuan yang dikuasainya sehingga ia berkuasa Penyebab seseorang diangat dan/atau menjadi pemimpin bisa jadi dalam bentuk aturan yang mengamanahkan, kepercayaan yang disampaikan dan lain sebagainya



Dari unsur-unsur yang melekat pada Penguasa dan Pemimpin dapat diambil beberapa pointer yaitu:
  1. Seorang pemimpin harus memiliki kuasa untuk memimpin orang atau kelompok dalam suatu tempat atau daerah sesuai dengan kewenangan yang mengaturnya.
  2. Pemimpin dan penguasa dalam pelaksanaannya harus berjalan paralel karena kedua unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
  3. Karena ada aturan yang mengaturnya maka pemimpin dan penguasa tidak bersipat absolut.
  4. Sebab kepemimpinan melahirkan kekuasaan dan wewenang yang gunanya semata-mata untuk memudahkan dalam menjalankan tanggung jawab.

Penguasa dan pemimpin dalam Implementasinya harus memiliki sikap yang sesuai dengan makna penguasa dan pemimpin itu sendiri sehingga penguasaan untuk memimpin menjadi penguasaan dalam menunjuki cara dan tata laksana ke arah yang menjadi tujuan kepemimpinan. Penguasa dan pemimpin tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, ibarat satu badan, jasmani adalah penguasa dan rohani adalah pemimpinnya. Mustahil apa yang diinginkan ruhani bertentangan dengan apa yang dilakukan jasmani. Agar dapat berjalan sebagaimana makna penguasaan dan kepemimpinan maka seseorang haruslah memiliki sipat :

  1. Benar dan Jujur adalah suatu sifat yang mulia yang menghiasi akhlak seseorang pemimpin. Ia merupakan sifat pertama yang wajib dimiliki para pemimpin yang berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan;
  2. Amanah artinya benar-benar boleh dipercayai. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, nescaya orang percaya bahawa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Amanah ini bukan sekedar diucapkan apalagi diminta. Amanah memang sudah menjadi tanggungjawab setiap manusia sejak dilahirkan. Pemimpin yang tidak amanah dan berlaku khianat terhadap orang yang memberinya amanah bukanlah ianya seorang pemimpin yang menyelamatkan yang dipimpinnya. Pemimpin yang amanah tidak akan pernah menggunakan kedudukannya untuk kepentingan peribadinya atau kepentingan keluarganya, namun yang dilakukan adalah semata-mata untuk kepentingan yang dipimpinnya;
  3. Menyampaikan. Mengajarkan dan mendidik yang dipimpinnya agar berjalan sesuai jalan yang dibenarkan. Pemimpin harus senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif;
  4. Bijaksana. Seorang pemimpin harus mampu menempatkan sesuatu yang baik dan benar pada posisi, tempat dan waktu yang baik dan membaikan. Ia harus cerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional.

Disamping sipat yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin dan penguasa, mereka juga harus harus memiliki beberapa kriteria minimal:

BERTANGGNGJAWAB. Pemimpin berarti orang yang mendapat amanah untuk mengurus urusan yang dipimpinnya. Dengan kata lain, pemimpin itu adalah orang yang mendapat amanah untuk mengurus urusan rakyat. Jika ada pemimpin yang tidak mau mengurus kepentingan rakyat, maka ia bukanlah pemimpin yang sesungguhnya karena mengabaikan tugas dan tanggungjawabnya. Ia wajib mempertanggungjawabkan terhadap apa yang dipimpinnya sepanjang yang dipimpinnya mematuhi aturan yang disampaikan;

BERLAKU ADIL DALAM KEPUTUSAN. Keadilan adalah lawan dari penganiayaan, penindasan dan pilih kasih. Keadilan harus dirasakan oleh semua pihak dan golongan. Diantara bentuknya adalah dengan mengambil keputusan yang adil antara dua pihak yang berselisih, mengurus dan melayani semua lapisan masyarakat tanpa memandang agama, etnis, budaya, dan latar belakang.

MEMILIKI TUJUAN YANG PASTI dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.

SUKSES BERSAMA-SAMA. Pemimpin dengan kekuasaannya haruslah memiliki unsur kebersamaan dalam mencapai kesuksesan. Seorang pemimpin akan selalu berusaha membawa seluruh yang dipimpinnya untuk meraih kesuksesan bersamanya bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bagi dirinya sendiri, namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang dipimpin melebihi kesuksesan dirinya sendiri. Dia akan mendukung yang dipimpinnya dalam mencapai kesuksesan yang melebihi dirinya sendiri.

TERUS MENERUS BELAJAR DAN DIAJAR. Banyak hal yang harus dipelajari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan meningkat.

MEMPERSIAPKAN CALON-CALON PEMIMPIN MASA DEPAN. Pemimpin bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin lainnya.

MENCINTAI DAN MENYAYANGI. Pemimpin dan Penguasa lebih mengedepankan rasa kasih sayang dibandingkan kemarahan dalam memimpin. Dengan kuasanya ia akan disayangi dan dicintai, bukan ditakuti dan dibenci.

TIDAK AMBISI. Tidak pernah menginginkan predikat tersebut melekat pada dirinya. Hal ini menjadi satu kunci seseorang memiliki sipat pemimpin akan menjalankan kepemimpinannya dengan baik dan benar. Jika tidak pernah menginginkan maka ia juga tidak takut kehilangan. Predikat hanyalah simbol semata atas yang disimbolkannya.

Dari kriteria-kriteria pemimpin yang berkuasa sebagaimana uraian di atas saat ini hampir mustahil kita akan menemukannya. Kebanyakan dari yang menjadi pemimpin justru mengutamakan dirinya sendiri ketimbang menjadi pelayan yang dipimpinnya. Hal ini sangat wajar dilakukan oleh seorang pemimpin saat ini, karena untuk menempati dan menyandang predikat pemimpin mereka harus bersusah payah menyingkirkan lawan-lawannya dengan waktu, biaya, tenaga dan lain sebagainya. Sungguh suatu usaha yang berat dalam menggapai predikat pemimpin yang ambisius.

Namun bukan suatu hal yang mustahil jika kita menginginkan seorang pemimpin sebagaimana kriteria tersebut dalam lingkup yang sederhana. LIHATLAH ORANGTUA KITA.

Disana akan kita temukan semua kriteria kepemimpinan yang hampir “mustahil” disandang oleh pemimpin saat ini. Dengan kasih dan sayang mereka akan mendidik kita untuk menjadi seorang yang baik dan berhasil. Mereka akan berkata, kamu harus lebih dari apa yang telah kami capai. Kami akan senang jika melihat kamu senang.

Sesungguhnya, merekalah PEMIMPIN SEJATI yang melahirkan pemimpin-pemimpin hebat di bawah langit ini. Sadar atau tidak kitapun akan menjalani phase kepemimpinan tersebut. Phase kepemimpinan sejati yang disandang bukan karena ambisi namun lebih karena diamanati. Ada pada hati bukan pada mimpi.

Jika kasih dan sayang telah tertanam di dalam hati seorang pemimpin yang berkuasa, mustahil tangan dan kaki akan menghianati dan merusaki yang dipimpinnya.

Mudah-mudahan posting ini dapat menjadi satu iktibar bagi kita dalam menyikapi semua yang ada dalam peri-kehidupan ini dengan mengedepankan rasa kepemimpinan yang hakiki. Karena sesungguhnya kita memiliki sipat kepemimpinan dari yang Maha Kuasa. Tinggal bagaimana kita menjalaninya.

Share This


Like This

No comments :

Post a Comment

Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan