tav

14 July 2013

Kesulitan


Tak ada setitik kesulitanpun yang terjadi kecuali ada kemudahan yang mengakhirinya. Itu sebab mengapa kita dilarang berputus harap terhadap apapun yang di"ada"kan Allah untuk kita. Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang tidak akan memberikan masalah diluar kemampuan kita. Belajarlah untuk yakin dan patrikan.

Allahpun telah berjanji didalam Qur'an : Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Alam Nasyrah:5-6).



Jika kita membaca ayat ini, seharusnya tidak ada kegalauan bahkan rasa takut terhadap sesuatu yang BAIK yang akan kita laksanakan. Mengapa kita harus takut. Sebab jika saat ini kita sedang sulit, maka esok Insya Allah kemudahanlah yang akan menghampiri kita. Ayat ini sungguh memberikan inspirasi bagi kita yang sedang mengalami kesulitan, ayat yang memberikan dorongan kepada kita untuk tetap bertahan, tetap semangat dalam menghadapi hidup yang penuh kesulitan.

Kemudahan, atau pertolongan Allah SWT, akan datang.
Tenanglah saudaraku! Seperti tenangnya Nabi Musa as. saat akan tersusul oleh pasukan Fir’aun, seperti diceritakan dengan indah dalam Al Quran, Maka Fir'aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul".

Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku". (QS. Asy Syu'araa' : 60-62).

Jika kita meneladani Nabi Musa as., kita juga bisa mengatakan “sesungguhnya Allah bersamaku, Dia akan memberikan petunjuk kepadaku” saat kita ditimpa masalah yang seolah-olah tidak akan bisa hadapi atau selesaikan. Jadi, janganlah bersedih dan janganlah berputus asa saat kesulitan menghimpit kita, karena dengan pertolongan Allah SWT, kemudahan akan datang kepada kita.

Cobalah untuk bersikap jangan pernah terhimpit, karena keadaan akan berubah. Tunggulah kemudahan tersebut, karena sudah dijamin oleh Allah dalam Al Quran yang mustahil salah. Tentu saja sambil mengharap pertolongan Allah dengan shabar dan shalat.

Hari esok adalah ghaib, kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, bisa saja esoklah datangnya kemudahan tersebut. Jadi selalu ada harapan di hari esok. Justru jika kita tidak memiliki harapan di hari esok, artinya kita sudah berlaku SOMBONG karena mengganggap sudah mengetahui apa yang akan terjadi esok hari. Kita menganggap esok hari akan seperti ini saja, maka sama artinya kita mendahului ketentuan Allah SWT. Allahlah yang menentukan hari esok akan seperti apa, dan kita memang tidak diberitahu. Bisa saja besok hidup kita lebih baik. Besok, selalu ada harapan untuk kita. Begitu juga dengan rezeki, mungkin saat ini begitu sulit karena akan ada kemudahan setelah ini. Jangan sampai kita menyerah dengan cara tidak mau mencari rezeki yang lebih besar karena takut kehilangan rezeki yang sudah ada.

Ada juga yang berharap kepada orang dengan cara menjilat dan merendahkan diri dihadapan orang lain.Allah sudah menyiapkan rezeki bagi kita, jadi meskipun saat ini serasa sulit, sebenarnya sudah Allah siapkan untuk kita. Kemudahan akan kita dapatkan setelah kesulitan ini.

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (QS. Huud:6).


Mengambil Hikmah didalam Setiap Kesulitan.

Kata orang bijak, jika kita memasuki satu lingkungan yang gelap dan daripada ikut tenggelam didalam kegelapan, lebih baik kita nyalakan satu lilin. Demikian juga hal-nya dengan kesulitan yang sesungguhnya kita tahu datangnya dari Allah Yang Maha Memberi, daripada tenggelam dengan kesedihan akibat kesulitan, mengapa kita tidak BERUSAHA mengambil HIKMAH dengan cara berprasangka baik terhadap apapun yang ada dan tersandang pada kita saat ini. Mungkin dengan datangnya kesulitan kepada kita, agar kita:
  1. lebih banyak mengingat Allah SWT 
  2. memiliki hati yang lebih kuat, sebab kesulitan menguatkan hati kita
  3. sadar dengan segala kekurangan dan kesalahan sehingga kita bertaubat dan dosa kita diampuni.
  4. bebas dari rasa ‘ujub, kesulitan adalah bisa saja sebagai teguran karena kita merasa bisa dan merasa pintar
  5. tidak lalai, sudah nyata kesulitan ada dihadapan kita
  6. lebih bershabar, karena mungkin saja kesulitan ini adalah latihan bershabar.

Ref : Alquran Yang Maha Benar


Faktabiru ya ulil abshar la'allakum turhamun


Share This


Like This

No comments :

Post a Comment

Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan