tav

13 March 2014

Selintas Kehidupan


Perjalanan ke tujuan atas kehidupan
Atas pada kata dan atas pada makna
Yang memberikan arti penting didalam sekotak akal dan pikir
dimana pada setiap detik memiliki pelajaran yang terkadang terabaikan oleh mata, telinga bahkan dada.

Ke jalan kursi kehidupan
Yang bertuliskan bahagia dan kebahagiaan
Dimana pada setiap jengkalnya adalah hukuman untuk dipelajari yang terkadang terpungkiri oleh akal dan pikir bahkan jiwa

Mengapa ?
Karena semua yang menjadi awal pikir dan mimpi berbanding terbalik dengan yang ada dan yang nyata.



Kenapa?
Karena apa yang terpatri dalam jiwa dan rasa hanya sepenggal fatamorgana dan khayalan indah pada perwujudan semu. Yang menggoda jiwa dan rasa ke kebutaan hakiki dan essensi, dan terselubung pada indah dan meriahnya kata, kalimat dan warna.

Untuk apa ?
Karena hidup dan kehidupan dipenuhi dengan asa, keinginan, hasrat yang menggelindung utuh menjadi kesenangan raga semata.

Demi masa
Dalam perjalanan ke tujuan atas kehidupan
Kita adalah makhluk yang indah sekaligus buruk
Kita adalah ciptaan yang pintar sekalian bodoh
karena selalu saja ingin dibebani oleh keinginan dan hasrat yang belum tentu nyata dan dapat dinyatakan
padahal diawal perjalanan, boekan untuk itu kita diadakan.

Demi masa
Yang bergulir pada hidup dan kehidupan
yang terjadi itu adalah takdir yang tak mungkin dihindaridan dipungkiri

Kutulis segaris kalimat atas jiwa yang dianggap indah tap tak pernah diindahkan dan berdilema karena nyata adalah TIADA

Sebuah kebodohan menyesaki jiwa atas kemauan serta keinginan, tak dapat untuk dihilangkan meski telah menjadikan bersitan luka yang terdalam

Huh ...
Hasrat itu selalu saja menjadi mata tombak yang merah dan kasar
terbakar dengan panasnya asa yang bergelora
yang menusuk dan membuka lembaran luka buku kehidupan

Demi masa yang mencair
disini masih saja
aku bertaut jauh dalam detak nadi didada mesti selalu aku merasa tapi tetap dalam sadar dan kesadaran
yang selalu MENGHARDIK bayangan yang tak mungkin terjamah

sekian lama itu terjadi, semakin sekian lama itu terjadipada diri

Demi masa yang merampas

Masih saja aku rindu itu tercipta
masih juga aku suarakan dalam doa
masih juga senantiasa bermimpi dalam pejamku
dan masih saja asa ini mencipta

Untukmu
aku rangkaikan kembang huruf dibatang kalimat suram
agar singgahlah mesti tak terasa dengan asa

Demi masa yang berlari
Semoga cipta boekan dosa
Semoga cinta bukanlah dosa
hanya setetes asa yang menginginkan indahnya dunia
disini dan disana
walau itu satu kesalahan yang terindah pada cipta kehidupan

Demi masa yang terlewati
ditengah teriknya surya
didalam kelamnya rembulan
Aku hanya ingin ucapkan

Sabar dan tunggu aku.




Faktabiru ya ulil abshar la'allakum turhamun





Share This


Like This

No comments :

Post a Comment

Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan