tav

08 February 2015

Fenomena Era "Kemajuan",

Perubahan zaman membuat perubahan yang signifikan pada kehidupan. Tersering, perubahan kehidupan “seakan berlari kencang” melebihi perubahan zaman. Hampir semua sudut kehidupan dan aturan berubah mengikuti atau lebih tepat melebihi perkembangan zaman.
Mungkin satu waktu ada ukuran lain selain ukuran kecepatan suara dan kecepatan cahaya yakni kecepatan perubahan. Hingga kita bisa mengukur perubahan saat ini dua atau tiga kali kecepatan zaman.
Luar biasa …..!

Mengapa bisa terjadi ?

Ada satu kalimat yang mungkin baik mugkin juga tidak baik. Dan mungkin itu salah satu SEBAB mengapa ini berlaku.

“jika kita tidak berubah kita akan ketinggalan”.

Satu Slogan yang membangkitkan sekaligus dapat menjerumuskan jika tak tahu jalan dan arah akan perubahan.

Kehidupan haruslah berubah, jika tidak berubah bukanlah disebut kehidupan. Perubahan adalah perubahan meski semua diam, perubahan akan tetap menjadi perubahan. Perubahan yang berevolusi adalah perubahan yang menjadikan sesuatu kepada sesuatu yang lebih. Orientasi lebih adalah lebih dekat dengan tujuan. Namun pada kenyataan, kata lebih tersebut bisa menjadi lebih dekat, poen, bisa lebih jauh, bisa menjadi lebih baik, poen, bisa lebih buruk.

Diantaranya perubahan yang mengiringi zaman untuk menjadi lebih dekat atau lebih jauh dengan tujuan adalah perubahan TATA dan CARA. Tata dan Cara adalah alasan untuk menggapai tujuan. TATA dan CARA inilah yang bersinggungan dengan "suka" atau " tidak suka " baik kepada sukanya manusia maupun pada sukanya Tuhan.

Sukanya manusia dan sukanya Tuhan seharusnya menjadi PARAMETER dekat atau jauhnya perubahan dalam mencapai tujuan.

Satu unsur yang hampir sama antara sukanya manusia maupun sukanya Tuhan adalah jujur. Manusia dan Tuhan sama-sama tidak ingin di dustai dalam hal apapun. Berdusta menjadi satu unsur yang mesti dihindari andai ingin disukai oleh manusia terlebih oleh Tuhan. Sehingga jika manusia atau Tuhan didustai, pendusta akan tidak disukai, itu hukum terUNIVERSAL dan melekat pada setiap manusia.


Saat ini keuniversalan hukum bukanlah sesuatu yang universal karena sudah berubah dan harus disesuaikan dengan era perkembangan.

Kalau dulu dusta menjadi sesuatu yang wajib dihindari karena berhukum haram dan berdosa, namun sekarang pada era "kemajuan" dan hukum menjadi "panglima", berdusta menjadi "halal" dan "berpahala".

dengan berdusta, orang menjadi "orang"
dengan berdusta, manusia menjadi "manusiawi"
sebaliknya,
Kejujuran laksana hantu yang selalu diucapkan namun langka ditemukan.
Jikalau ada yang menemukan, sebagian besar pasti akan LARI meninggalkan karena “TAKUT”. Susahnya lagi, hantu sukanya memperlihatkan diri pada seseorang bukan pada banyak orang, bisa jadi karena Hantu keluarnya saat malam gelap dimana manusia terlelap senyap.

Hampir tak ada gunanya menyampaikan “yang disukai manusia dan Tuhan” dalam perbaikan saat ini, karena hal tersebut jauh tertinggal zaman. Sangat sedikit yang masih mampu menulis sejarah dulu didalam relung kalbu walau tanpa suara dan tulisan.

Saat ini
Kejujuran akan selalu terkalahkan, oleh kedustaan
Kedustaan selalu NYATA namun tak selalu menjadi FAKTA
Juga kejujuran selalu NYATA namun tak selamanya ADA
Selama dusta tidak dapat dibuktikan oleh "pembukti", dusta menjadi HALAL, dan terpuji, sebaliknya ......
Jika kejujuran tidak dapat dibuktikan oleh "pembukti", maka kejujuran menjadi HARAM dan terhukum

Hidup dan kehidupan adalah pilihan mengenai Tata dan Cara,
Tinggal dipilih Tata dan Cara yang mana yang anda menjadi acuan.

Terinspirasi dari kehidupan dan Standar Operasional Prosedur negeri sebelah
@soekasoekadotcom

Share This


Like This

No comments :

Post a Comment

Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan