tav

13 June 2013

Sikap Positif


Sikap positif banyak dibicarakan dikalangan motivator untuk memotivasi dan mengajak kepada semua untuk selalu berpikir optiomis. Memandang kedepan dengan keyakinan kita bisa, kita mampu dan kita bisa jika kita meyakini kita bisa.

Sikap positif memang sudah selayaknya kita yakini sebagai satu sikap yang tidak pasrah dan mengecilkan diri sendiri, namun juga bukan untuk membesarkan diri sendiri. Sikap positif lebih ditujukan untuk memahami apa tujuan diadakannya kita oleh Yang Maha Pencipta. Sangka baik terhadap ciptaan Allah.

Sesungguhnya yang diadakan oleh Allah tidaklah sia-sia dan perumpamaan untuk itu jelas ada pada diri manusia karena manusia adalah sebaik-baik makhluk ciptaan Allah. Oleh karena itu apa alasan kita untuk tidak optimis dan pasrah.
Ketidakoptimisan hanya ada pada mereka yang tidak mengerti jati diri dan tidak meyakini kekuatan diri yang diadakan oleh Yang Maha Kuat.
Masalahnya hanya pada kata “dimana, bagaimana”.

Untuk dapat meyakini bahwa KITA BISA juga haruslah realistis. Langkah awal adalah KENALI DIRI, maka sikap positif akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada.

Untuk memahami sikap positif dan pengaruhnya, silahkan simak analogi berikut. Beberapa tahun yang lalu, saya melihat pesawat TV tidak jelas. Teks-teks yang terdapat pada pesawat terlihat buram. Jauh sedikit saya tidak bisa membacanya. Saya kira memang pesawat TV saya sudah rusak. Ternyata yang rusak adalah mata saya, mata saya sudah minus setengah. Saya pun memakai kaca mata, ternyata semua yang semula terlihat kabur, kini menjadi jelas kembali.

Kaca mata ibarat sebuah sikap. Jika Anda memakai kaca mata hitam, dunia akan terasa lebih teduh bahkan gelap. Jika Anda memakai kaca mata hijau maka dunia akan terlihat agak kehijauan. Semua yang terlihat akan dipengaruhi kaca mata yang Anda gunakan. Kabar baiknya adalah sikap juga seperti kaca mata, dalam arti terserah Anda mau memilih yang mana. Sikap positif atau sikap negatif.

Untuk mendapatkan sikap yang positif, ada harga yang harus Anda bayar. Harga tersebut adalah kemauan Anda untuk berubah. Kemauan berubah inilah yang mahal. Banyak orang yang bercita-cita hidup lebih baik, tetapi tidak memiliki kemauan untuk berubah.

Dari analogi di atas jelas bahwa apa yang diadakan diluar diri kita semuanya baik dan tidaklah menjadi satu permasalahan jika kita mengerti cara memandangnya dengan pandangan yang pasti. Pandangan yang pasti tersebut berupa SIKAP POSITIF.

Satu lagi, Di zaman sekarang ini sudah banyak sekali orang-orang yang sudah lupa akan dirinya, lupa asal kejadiannya, untuk apa dia diciptakan dan hendak kemana tujuannya. Mereka tidak faham bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara dirinya dengan Alloh swt dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi hubungan itu. Mengenal diri itulah awal menuju ke arah sikap positif.

Belajarlah mendaki puncak-puncak tertinggi dalam diri Anda. Kenalilah diri sendiri. Banyaklah bertanya tentang siapa diri kita karena itu akan menumbuhkan kesadaran pada bahwa kita hidup adalah untuk mencapai suatu target dan sasaran. Tak mungkin manusia hidup tanpa tujuan.

Jalan Menuju Sikap Positif

Langkah Pertama adalah berpikir bahwasanya saya diadakan untuk suatu maksud yang baik dan membaikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Apapun predikat yang melekat saat ini hanyalah proses untuk mencapai tujuan. Adanya saya untuk memberi contoh bagi orang lain oleh karena itu berusahalah untuk memberikan contoh yang baik bukan contoh yang kurang baik.

Langkah Kedua adalah evaluasi sikap Anda saat ini. Sekali lagi kejujuran Anda pada saat evaluasi akan sangat menentukan. Evaluasi ini seperti diagnosa bagi seorang dokter, jika diagnosa salah bisa menyebabkan salah menanganinya baik dalam melakukan operasi atau pemberian obat. Jika salah, bukan hanya tidak akan sembuh, malah bisa saja memperburuk keadaaan. Salah satu trik untuk mengetahui lebih pasti tentang sikap Anda, tidak ada salahnya jika meminta bantuan orang lain.

Langkah ketigaadalah Anda harus membina keyakinan Anda, bahwa sikap itu bisa berubah. Lihatlah perubahan sikap sebelum dan sesudah berhasil bersikap positif. Sikap beliau-beliau bisa berubah dengan drastis. Ini menunjukan bahwa sikap itu bisa berubah. Anda harus meyakininya, jika tidak, sikap Anda tidak akan bisa berubah. Untuk mengubah sikap, ternyata tergantung pada diri Anda sendiri. Apakah Anda menyadari bahwa mata Anda yang bermasalah dan apa masalahnya? Setelah itu keyakinan Anda bahwa kacamata bisa mengatasi masalah mata Anda. Hal ini sama dengan masalah sikap Anda. Memiliki sikap positif tinggal menunggu waktu.

Untuk memperbaiki sikap berarti kita harus memperbaiki pikiran kita. Cara berpikir seseorang sangat tergantung pada apa yang diyakini. Keyakinan yang ada pada kepala sangat tergantung pada berbagai pengalaman dan informasi yang meyakinkan.

Langkah keempat adalah berani untuk melakukan, karena sikap positif hanya sebatas wacana dan rencana. Kita tidak perlu khawatir untuk gagal, karena gagal adalah bagian dari proses keberhasilan mencapai tujuan. Yakini bahwa secara substansi kita bukanlah penentu apa yang kita lakukan. Kita adalah contoh atau teladan dalam suatu proses bukan hasil. Jangan pernah terpuruk  dengan segala kegagalan yang pernah Anda alami. Jadikan semua itu sebagai sebuah ‘cermin’. Bayangan-bayangan yang jauh di belakang yang senantiasa akan mendorong Anda menuju ‘gerbang-gerbang’ kesuksesan yang nyata.

Langkah Kelima adalah mempercayai akibat atau hasil apapun bentuknya. Mempercayai bukan berarti menghentikan proses jalan menuju ke tujuan. Jalan menuju ke tujuan adalah jalan selama kehidupan itu berjalan. Tidak ada batasan selama kehidupan masih menyelimuti diri kita. Oleh karenanya tidak ada waktu terlambat atau gagal selama kita berpikir positif terhadap segala hal. Berpikir positif dalam proses maupun dalam hasil. Ingat akhir proses yang kita lakukan hanya “sementara”. Definitif nya ada pada Yang Maha Kuasa, jadi tidak ada alasan kita untuk berputus asa dan berhenti berharap yang baik dan kebaikan.

Bila saat ini anda merasa terpuruk dalam segala hal merasa bintang kehidupanmu selalu redup, banyaklah bertanya tentang diri dan banyaklah mengevaluasi kekurangan diri serta lebih mendekatlah kepada-Nya agar selalu mendapat petunjuk-Nya dalam meniti setiap langkah kehidupanmu, Insya Allah selalu ada jalan untuk yang mau berikhtiar dan tetap berpikir positif.

Memang sikap positif bukan segalanya. Bersikap positif tidak berarti kita dapat melakukan segalanya dan apapun yang kita inginkan pasti tercapai, sementara kita sama sekali mengabaikan kenyataan yang ada. Tidak, Anda harus memiliki cara pandang yang sehat dan positif terhadap segala sesuatu. Lihat tetap pada hal-hal yang terbaik dari diri orang lain dan keadaan yang ada namun dengan tetap mempertimbangkan fakta-fakta yang ada.

Sekali lagi apapun hasil yang terjadi didalam proses menuju kepada tujuan wajib diyakini sebagai bagian keputusan Tuhan Yang Maha Kuasa. Semuanya pasti ada hikmah tersembunyi. Marilah kita berdoa supaya termasuk dalam golongan orang berbaik sangka terhadap Allah SWT dan sesama manusia. Mudah-mudahan kita menjadi insan yang terbaik dalam perhubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.


Berusaha itu Wajib, Hasil itu Harus

Share This


Like This

No comments :

Post a Comment

Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan