tav

28 January 2015

Negeri setengah tiang

Sekarang kita memasukin era lebih mengutamakan keinginan,
era mementingkan hasrat dan menonjolkan predikat.
Era dimana kebutuhan menjadi kunci serep dalam melihat ke depan
mendobrak kehidupan mapan.
Tak peduli mapan, yang penting hasrat mengalir jalan.


Ya, era keinginan
Salah satu fenomenanya adalah keberhasilan propaganda
atau kehumasan diantaranya, seseorang menjadi buruan dan incaran,
apa saja dilakukan
penting atau tidak, perlu atau tidak
terus saja mengalir bergulir air .
Lama-lama kita pun jadi semata ingin tau, bukan karena butuh tau

Tak ada cinta yang penting ada Cerita
Tak ada suka yang perlu ada derita
Kehidupan ditulis dengan tinta walau berwarna merah
Yang penting bisa di baca
Membuat sejarah baru yang perlu
Walau beradu mutu dan rasa malu
Inilah episode negeri setengah tiang

Tiangnya tinggi tak semampai
Sementara benderanya tak pernah sampai menggapai

Tiang dijadikan ukuran bukan menjadi haluan
Ketinggian meski dinampakan dan ditonjolkan
Yang penting “tali” nya nyampai
Meski benderanya menggapai-gapai

Sampai kapan semua ini berjalan dengan mata memandang tak sopan


Break !!!!


Inilah waktunya mengevaluasi regulator,
bukan untuk melempar kesalahan tapi membersihkan segala yang kotor.
Rakyat harus yang menjadi motor dan bukan menjadi rotor

Jika ada yang pertama harus dibersihkan, itu adalah halaman rumah
Pembersihan dan perbaikan seluruh jati diri menjadi momentum, kesalahan dan penyelewengan tak boleh lagi diberi maklum

Harga diri manusia bukan tragedi tontotan dan statistik belaka,
lebih baik berbuat daripada diam tidak pernah bisa.

Pertumbuhan ekonomi dan keterbukaan informasi Indonesia memang pesat, tapi apalah artinya maju dan tinggi jika berarti mengabaikan abad dan arti selamat;
Jika ada renungan terpenting dari arogansi, itu berarti perombakan total jati diri disetiap instansi.

Karena tetap banyak alasan untuk bergembira dan bangga, dan menjulangkan harapan setinggi kita bisa;
Tahun depan dan tahun-tahun seterusnya, mari hormati negeri dengan karya nyata bukan beban dan dosa;
Karena untuk setiap hal penting yang kita abaikan, kita membayar panjang ongkos perbaikan;

Sudah waktunya kita bangun dari tidur panjang, berdiri lantang mengurus apa yang hilang.

Kita sudah jatuh bangun tertulis sejarah, terselamatkan dari kiamat yang urung menjamah
Mengubah watak PENGUASA, agar lebih melayani daripada menjadi RAJA.

Kata kunci saat ini adalah cinta dan sayang. Cinta itu rasional, sayang harus objektif dan objektif itu bukan tidak berpihak tetapi berpihak pada kebenaran, dan kalau di kejar apa itu kebenaran tanyakan nuranimu sejujurnya karena dia tidak akan berbohong.

Share This


Like This

No comments :

Post a Comment

Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan