tav

16 April 2013

Fa’tabiru


Kaki kanan sering diiktibarkan sebagai langkah baik, sedang kaki kiri cendrung dianalogikan sebagai langkah yang tidak baik. Logika berpikir yang terimplementasi dimasyarakat memang demikian dan sudah menjadi konvensi umum. Tapi sadarkah kita setiap kita melangkah kita tidak pernah menggunakan kaki kanan atau kaki kiri, tetapi melangkah dengan kaki belakang.

Kalau anda melangkah dengan kaki kanan...mungkin anda termasuk seorang yang suka nyeleneh...atau jika anda melangkah dengan kaki kiri.....maka bisa jadi anda seorang yang tak punya kerjaan penting lain sampai harus seperti robot.

Coba anda melangkah dengan kali belakang.....akan terasa nyaman dan enak jika dipandang. Artinya masa lalu (kaki belakang) menjadi langkah awal untuk dijalankan pada masa sekarang.
Mungkin ini salah satu isyarat, bahwa kita memang tidak pernah akan bisa membuat sesuatu yang baru tanpa mengambil iktibar atau pelajaran pada masa lalu.

Dalam metode kaji, kita memang bukan bagian dari PEMBUAT kebijakan, namun lebih kepada pelaksana kebijakan, intinya hanya mewariskan dan menjalankan sesuatu yang memang sudah SEDIA, sudah ADA, sudah SEMPURNA. Tidak ada hak sedikitpun bagi kita tuk membuat perubahan terhadap yang telah SEDIA, ADA dan SEMPURNA. Sempurna dalam segalanya dan kita diberikan akal pada essensinya bukan untuk perubahan kesempurnaan namun lebih kepada mengikuti kesempurnaan.

Share This


Like This

No comments :

Post a Comment

Silahkan menyampaikan pertanyaan, komentar dan saran serta masukan untuk menjadi bagian dalam perbaikan